Back To Top

Selasa, 09 Februari 2016

Penulisan Huruf Kapital


Panduan Menulis Hutuf Kapital dalam Bahasa Indonesia
Panduan Menulis Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia
Penggunaan huruf kapital (huruf besar) turut diatur dalam penulisan Bahasa Indonesia. Beberapa aturan pengggunaan huruf kapital telah menjadi pengetahuan umum, seperti pada penulisan nama dan awal kalimat. Penggunaan huruf kapital tidak hanya pada konteks kalimat tersebut, tetapi juga pada beberapa konteks penulisan yang jarang menjadi fokus perhatian penulis umumnya.
Berikut ini adalah uraian tata aturan penggunaan huruf kapital dalam penulisan bahasa Indonesia. Panduan ini merujuk  Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kedua berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987.
Penggunaan huruf kapital secara umum mengikuti tata aturan baku berikut:
1. Huruf besar digunakan pada huruf pertama pada kalimat, contoh:
  • Saya pergi dari kampung seminggu yang lalu
  • Penggunaan Bahasa Indonesia haruslah dibiasakan sejak dini pada anak-anak
  • Pameran bunga akan digelar pada tahun depan
2. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama gelar keturunan, agama yang mengikuti nama orang. Apabila gelar tersebut tidak diikuti nama dan tidak berada di awal kalimat penulisannya akan diawali dengan huruf kecil.
Contoh:
  • Sultan Hasanudin
  • Kiayi Dainuri
  • Pendeta Bambang
  • Tuanku Imam Bonjol
  • Haji Rusli
  • Tahun ini ia akan naik haji lagi
  • Kita akan segera tahu sultan baru untuk kerajaan ini
  • Kemarin saya bertemu dengan salah satupendeta dari gereja Kota Lama
3. Huruf kapital digunakan pada awal gelar jabatan, yang diikuti nama tempat atau instansi yang melekat pada seseorang dan menggantikan penggunaan nama. Apabila tidak gelar jabatan tidak diikuti oleh nama dan tidak berada di awal kalimat, huruf pertama ditulis dalam huruf kecil.
Contoh:
  • Presiden Abdurrahman Wahid
  • Profesor Jalaludin
  • Minggu depan kami akan menyambut kedatangan menteri
  • Banyak orang yang kecewa dengan kinerja presiden sekarang

4. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama kalimat kutipan langsung.
Contoh:
  • Andi berkata, “Saya akan segera melunasi hutang-hutang”
  • “Lusa aku akan bertamu ke rumahmu,” tutur Yanti.
  • Aku datang,” kata Santi “membawakanmu sepotong roti.”
5. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama jabatan atau institusi yang merujuk pada nama lengkap. Sebaliknya, huruf kapital tidak digunakan untuk jabatan yang tidak merujuk nama orang, nama instansi atau nama tempat.
Contoh:
  • Rapat dipimpin oleh Wakil Presiden Indonesia
  • Pameran tersebut didukung oleh Departemen Agama
  • Saya akan bertemu beberapa orang lurah besok di kantor
  • Sekolah itu didatangi oleh inspektur jendral
6. Huruf kapital digunakan di awal kata nama orang.
Contoh:
  • Masngudi
  • Beti Nurbaeti
Terdapat beberapa pengecualian pada penulisan nama orang, yaitu:
a. Penulisan kata binti atau bin dalam sisipan nama orang ditulis dalam huruf kecil
contoh:
  • Ali bin Abi Thalib
  • A’isyah binti Muhammad
b. Penulisan sisipan pada bentuk bahasa lain di antara nama juga ditulis dengan huruf kecil
contohnya:
  • H. van der GiessenOtto
  • Vasco da Gama
  • Alexander van Humbold
c. Huruf besar tidak digunakan untuk nama yang telah menjadi ukuran jenis atau volume tertentu
contoh:
  • 300 Ampere
  • Mesin diesel